Telah tak terhitung berapa senja
Dan aku senantiasa Adam
yang melanglang sejauh perih waktu
Jika sebelumnya selalu tentang
"Yaa Rabb lancarkanlah, yaa Rabb lancarkanlah"
Kini harus kembali pada semula, tentang
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجَةً طَيِّبَةً أَخْطُبُهَا
وَأَتَزَوَّجُ بِهَا وَتَكُوْنُ صَاحِبَةً لِى فِى الدُنْيَا وَالْأَخِرَةِ
Bila suatu saat titik jenuh datang bertamu
Doaku tetap sama, ikhtiarku pun tak berubah
Berusaha menemukanmu
hingga ujung kembaraku purna.
Malang; 15-12-2017