BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekretaris
berasal dari bahasa latin “secretum” yang artinya rahasia. Jadi yang dimaksud
sekretaris adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk menjaga rahasia atau
segala hal penting oleh pimpinan atau perusahaan. Sehingga salah satu tugas
sekretaris adalah menjaga dan menyimpan rahasia pimpinan atau perusahaan.
Sekretaris juga dapat diartikan sebagai seseorang yang tugasnya membantu dan
meringankan beban tugas pimpinan. Jadi sekretaris dapat disebut pembantu
pimpinan. Tugas-tugas sekretaris sangat penting, karena
tanpa adanya sekretaris, pimpinan akan merasa kesusahan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Jadi sangat salah orang yang beranggapan bahwa pekerjaan sekretaris adalah pekerjaan mudah. Pekerjaan sekretaris tidak dapat dianggap remeh dan mudah, karena membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus yang dapat diperoleh dengan mengikuti jenjang pendidikan formal. Namun pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas kantor, namun juga diperlukan latihan teknis dan pengalaman yang memadai, sehingga dapat memberikan pengarahan kepada anak buahnya. Pekerjaan yang diemban sekretaris disebut kesekretariatan. Sedangkan tempat kerja sekretaris disebut sekretariat.
tanpa adanya sekretaris, pimpinan akan merasa kesusahan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Jadi sangat salah orang yang beranggapan bahwa pekerjaan sekretaris adalah pekerjaan mudah. Pekerjaan sekretaris tidak dapat dianggap remeh dan mudah, karena membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus yang dapat diperoleh dengan mengikuti jenjang pendidikan formal. Namun pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas kantor, namun juga diperlukan latihan teknis dan pengalaman yang memadai, sehingga dapat memberikan pengarahan kepada anak buahnya. Pekerjaan yang diemban sekretaris disebut kesekretariatan. Sedangkan tempat kerja sekretaris disebut sekretariat.
Sekretaris
dibedakan menjadi dua macam, yang pertama adalah Sekretaris Pribadi, yaitu
sekretaris yang tugasnya membantu seorang pimpinan dan tidak memiliki anak
buah. Contoh: Sekretaris Direktur. Sekretaris Manajer, Sekretaris Rektor,
Sekretaris
Menteri. Sedangkan yang kedua adalah Sekretaris Eksekutif/Sekretaris Umum, yaitu sekretaris yang tugasnya membantu satu unit instansi/lebih, dan memiliki anak buah.
Contoh: Sekretaris Wilayah, Sekretaris Yayasan, Sekretaris Negara, Sekretaris Direktorat Jendral. Seorang sekretaris harus dapat mengerjakan tugas-tugas kantor, misalnya surat menyurat, menelpon, mengetik, mengoperasikan computer, kearsipan, korespondensi, dan sebagainya.
Menteri. Sedangkan yang kedua adalah Sekretaris Eksekutif/Sekretaris Umum, yaitu sekretaris yang tugasnya membantu satu unit instansi/lebih, dan memiliki anak buah.
Contoh: Sekretaris Wilayah, Sekretaris Yayasan, Sekretaris Negara, Sekretaris Direktorat Jendral. Seorang sekretaris harus dapat mengerjakan tugas-tugas kantor, misalnya surat menyurat, menelpon, mengetik, mengoperasikan computer, kearsipan, korespondensi, dan sebagainya.
Seorang Sekretaris dapat dijadikan
“Pusat Informasi” di dalam kantor, paling tidak sekretaris harus sangat
mengetahui bagian yang ditanganinya sendiri. Dengan bertindak sebagai pusat
informasi, sekretaris mampu menjalankan Peran Strategis, Peran teknis dan Peran
Pendukung.
1. Peran strategis, yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan pengaruh
positif pada status dan performansi organisasi secara jangka panjang, yang
tercapai melalui kelancaran arus informasi baik ke dalam maupun ke luar.
2. Peran teknis, yaitu peran yang diharapkan dapat meningkatkan
kinerja pimpinan. Aktivitas seketaris yang menyalurkan informasi kepada
pimpinan secara jelas dan akurat akan sangat membantu dan memfasilitasi
pimpinan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian semakin berat
beban kerja pimpinan, maka tugas sekretaris pun akan semakin internsif.
3. Peran pendukung, yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan positif
kepada anggota organisasi lainnya, yang dapat dicapai dengan pendistribusian
informasi (incoming dan outgoing).
Secara keseluruhan kedudukannya
sebagai pusat informasi, memungkinkan sekretaris berperan lebih jauh lagi untuk
mengatur kalender dan jadwal pekerjaan, mengelola dokumen dan sistem
penyimpanannya, sebagai event organizer untuk pertemuan internal dan
eksternal, mengelola kondisi dan kerapian kantor, membentuk atmosfir kantor
serta bertindak sebagai travel arranger pimpinan.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dirumuskn permasalahnnya adalah: Bagaimana
mendapatkan sekretaris yang bisa diandalkan dan dapat memberikan kemajuan bagi
perusahaan.
1.3
TUJUAN
Adapun
tujuan dari interview ini adalah untuk mengetahui kemampuan pelamar apakah
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjadi seorang sekretaris
yang handal, cakap dan terpercaya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 MOTIVASI DALAM BEKERJA
Teori
motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada
pendapat mengenai konsep motivasi manusia dan mempunyai lima hierarki
kebutuhan, yaitu :
·
Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah).
Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan
papan. Teori ini bisa dikatakan sebagai suatu hal yang memang mendasari
seseorang untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan kebutuhan ini. Bagi
karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, rumah, kendaraan dll, yang
merupakan kebutuhan pokok, menjadi motif dasar dari karyawan itu sendiri mau
bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi
organisasi.
·
Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja
(Safety Needs). Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan
jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung
jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh
produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan
wewenangnya. Kebutuhan ini lebih dibutuhkan bagi seseorang yang bekerja dalam
organisasi yang menghasilkan produk berupa barang, tidak hanya keselamatan dan
keamanan dalam kedudukan, tetapi keamanan dan keselamatan pekerjaan itu
sendiri, seperti para buruh yang bekerja pada pabrik yang mengolah bahan kimia,
mereka butuh rasa keamanan yang tinggi, buruh bangunan.
·
Kebutuhan sosial (Social Needs). Kebutuhan akan
kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar
kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan
pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya
sense of belonging dalam organisasi. Biasanya lebih diperlukan oleh
karyawan yang diharuskan bekerja dibalik meja atau computer, terutama seperti
mereka yang bekerja sebagai administrator dalam suatu jejaring sosial, meskipun
mereka bisa bersosialisasi lewat dunia maya, tetap saja mereka membutuhkan kehadiran
orang-orang sekitar yang dapat diajak kerja sama dan bisa diajak berbicara
sambil menunjukkan emosinya.
·
Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs).
Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan
simbol-simbol dalam statusnya se¬seorang serta prestise yang ditampilkannya. Setiap karyawan memiliki prestasi
masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi dalam menyelesaikan tugas
sebaik-baiknya, setelah pencapaian usaha mereka dinilai baik oleh organisasi
dan atasan, biasanya mereka diberikan piagam, atau suatu emblem yang dapaut
menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang berhasil dalam bidangnya sesuai dengan
yang diharapkan organisasi. Kebutuhan akan hal tersebut memancing mereka untuk
terus giat menapaki bidangnya masing-masing.
·
Kebutuhan Akutualisasi Diri (Self
Actualization). Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan
baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan
(kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai
citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan
kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita
organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih
tinggi.
2.2 KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
Seorang
sekretaris dalam kedudukannya sebagai orang terdekat dengan pimpinan puncak
sering bertindak sebagai Public Relations Officer. baik yang bersifat internal
maupun ekstrenal. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawabnya untuk menjaga
citra perusahaan. Public
relations are a deliberate, planned and sustained effort to establish and
maintain mutual unsderstanding between an organizations its public. (British
Institute of public relation) ”Usaha terencana yang menyeluruh di dalam organisasi
yang dilakukan melalui proses komunikasi dua arah baik ke dalam maupun ke luar
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan spesifik perusahaan”. (Internasional
Center of Public Relations)
Komunikasi
sangatlah penting bagi pekerjaan secara Internal maupun eksternal, namun
menjadi Sekretaris Profesional tidak hanya diperlukan berkomunikasi dengan baik
saja, tetapi harus mempunyai personality, appearance, sikap, perilaku dan
kebiasaan dalam mengaktualisasikan diri sebagai Sekretaris. Komunikasi adalah Usaha penyampaian
pesan antarmanusia untuk mewujudkan motof komunikasi. Pesan adalah Hasil
penggunaan akal budi komunikator yang disampaikan untuk mewujudkan motif
komunikasinya bersifat abstrak. Motif Komunikasi adalah Alasan yang mendorong
manusia menyampaikan pesan kepada manusia lain (Entri, 2008).
BAB
III
JOB
DESCRIPTION
Pada
dasarnya pekerjaan atau tugas sekretaris dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu
: Tugas rutin, Tugas melaksanakan instruksi ( penugasan khusus) dan Tugas yang
bersifat kreatif. Tugas rutin adalah tugas-tugas umum yang hampir setiap hari
dihadapi tanpa menunggu instruksi khusus dari pimpinan atau tanpa menunggu
waktu sudah dilaksanakan, sesuai dengan yang telah diterapkan dalam uraian
tugasnya. Pada dasarnya tugas rutin meliputi:
a. Menyusun/membuat
surat (korespondensi)
b. Menata
arsip (berkas)
c. Mengurus
dan mengendalikan surat
d. Menerima
dan melayani tamu serta bertamu
e. Menerima
dan melayani telpon serta menelpon
f. Mengatur
jadwal kegiatan pimpinan
g. Menyiapkan
laporan dan lain-lain.
Tugas
melaksanakan instruksi ( penugasan khusus ) adalah : tugas – tugas yang tidak
selalu setiap hari dilaksanakan oleh sekretaris, tetapi hanya dilaksanakan oleh
sekretaris bila ada instruksi khusus dari pimpinan, yaitu:
a. Menyiapkan
rapat dan membuat notulen / risalah rapat.
b. Menyiapkan
perjalanan dinas pimpinan, dan lain-lain (sesuai dengan lingkungan kerjanya).
Tugas
yang bersifat kreatif adalah : tugas atau prakarsa sendiri yakni tanpa diminta,
atau diperintah oleh pimpinan. Tugas ini merupakan hasil pertimbanagn
sekretaris tentang perlu tidaknya sesuatu dikerjakan, sehingga dapat membantu
meringankan beban pekerjaan pimpinan. Dalam hal tugas yang bersifat kreatif,
sekretaris harus dapat menemukan sendiri segala sesuatu yang harus dikerjakan
yang dapat merupakan suatu bantuan yang sangat diperlukan oleh pimpinannya,
agar tugas bantuan yang diberikan kepada pimpinan dapat dilaksanakan dengan
hasil guna dan berdaya guna.
Contoh
tugas yang bersifat kreatif adalah :
a. Membuat
perencanaan kerja
b. Mempelajari
pengetahuan kerja
c. Mempelajari
pengetahuan tentang buku kas kecil ( petty cash )
d. Pemantapan
kepribadian
e. Efisiensi
kerja
f. Pengembangan
diri sekretaris
g. Menyiapkan
perabot kantor perlengkapan dan alat-alat penting bagi sekretaris
h. Memahami
cara kerja mesin kantor dan audio visual aids ( alat bantu peraga )
i.
Memahami peraturan / keadaan organisasi
tempat bekerja, dan lain-lain.
BAB
IV
PROFIL
IDEAL
Sebagai
seorang sekretaris harus mampu menciptakan suasana lingkungan kerja yang baik
agar bisa bekerja secara profesional dan optimal. Adapun profil ideal seorang
sekretaris adalah:
1.
Menampilkan Citra Perusahaan. Citra perusahaan adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Karena posisi ini adalah tangan kanan
atasan, maka harus mampu menampilkan citra perusahaan yang baik.
2.
Baik dan Bertanggung Jawab. Sekretaris
juga harus ramah, baik dan bertanggung jawab pada semua tugasnya. Bukan hanya
baik kepada atasan, tapi juga harus baik kepada relasi
dan kawan sekantor. Ia harus memiliki hubungan interpersonal yang baik, yang
mampu mendorong semangat kerja.
3.
Mempelajari dimanika organisasi, memahami
wewenang atau tanggung jawab dengan baik. Jangan sampai kurang jelas
memahami instruksi, yang menjadikan salah tafsir. Mencari cara kerja baru yang
lebih efektif sebagai cara baru untuk memecahkan persoalan. Perubahan semacam itu dapat
menghilangkan rutinitas atau sifat menonton suatu pekerjaan.
4.
Pandai Menjaga Rahasia. Sebagai tangan
kanan Atasan dan selalu mendapat kepercayaan dari atasan, Sekretaris harus
pandai menjaga rahasia perusahaan maupun rahasia pribadi sang atasan.
5.
Memahami Accounting dan Pembukuan. Accounting
dan pembukuan juga harus dikuasai, agar bisa melakukan pembukuan kantor dengan baik.
6.
Menguasai Teknoiogi. Sekretaris bukan
hanya harus pandai berdandan, tapi juga harus up date terhadap kemajuan teknologi, misalnya teknologi informasi.
7.
Mempelajari Karakter Atasan. Kenalilah
karakter atasan agar Anda tidak salah dalam bertindak dan mengambil keputusan.
8.
Menguasai Bahasa Asing. Keterampilan ini bisa menjadi nilai tambah
yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris. Karena biasanya, ia akan sering
diminta atasan untuk bertemu dengan relasi yang berasal dari luar negeri.
9.
Mempunyai Etika yang Baik. Seorang
sekretaris juga harus memiliki etika
yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, duduk, dan sebagainya. Karena itu
sangat berkaitan dengan citra perusahaan.
10. Menjaga
kondisi baik fisik maupun psikis. Dengan makan makanan bergizi baik maupun
kebiasaan berdisiplin untuk bekerja maupun banyak bersantai berguna dalam
menghadapi stress. Cara kita bereaksi terhadap stress juga perlu diperhitungkan.
11. Pandai
Berbicara di Depan Publik. Kadang sekretaris diminta untuk menemani
atasan untuk melakukan presentase menggantikan sang atasan. Karena
itu, ia harus bisa belajar berbicara dengan publik atau pada saat meeting.
BAB
V
PANDUAN
WAWANCARA
1.
Aspek
Motivasi
1. Mengapa
Anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini?
2. Apa
yang membuat Anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini?
3. Tanggung
jawab apa yang Anda anggap penting dalam pekerjaan?
4. Tantangan
apa yang Anda cari dalam pekerjaan?
5. Sebutkan
dua hal yang memotivasi Anda dalam bekerja?
6. Apa
untuk memotivasi Anda dalam kehidupan pribadi Anda?
7. Apa
untuk memotivasi Anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit?
8. Apa
untuk memotivasi Anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan?
9. Apa
alasan Anda keluar dari perusahaan sebelumnya?
10. Apa
yang membuat Anda keluar dari perusahaan sebelumnya?
11. Selama
perjalanan karir Anda, posisi mana yang paling Anda sukai?
12. Mengapa
Anda ingin mengubah karir? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)
13. Apa
arti bekerja bagi Anda?
2.
Ketahanan
Terhadap Tekanan/Stress
1. Apakah
Anda dapat bekerja di bawah tekanan?
2. Pernahkan
Anda bekerja di bawah tekanan? Ceritakan bagaimana Anda menyikapinya?
3. Dalam
lingkungan kerja seperti apa Anda merasa nyaman? (Terstruktur atau tidak?)
4. Seandainya
ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan Anda, bagaimana Anda
menyikapinya?
5. Bagaimana
Anda menyikapi kritik yang diberikan kepada Anda?
6. Seandainya
Anda mendapatkan pekerjaan yang tidak Anda harapkan, apa yang akan Anda
lakukan?
7. Apa
yang Anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan?
8. Seandainya
Anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang
bersamaan, apa yang akan Anda lakukan?
9. Masalah
terbesar apa yang pernah Anda hadapi? Bagaimana Anda mengatasinya?
3.
Aspek
Inisiatif
1. Apa
yang Anda ketahui tentang perusahaan ini? Dan darimana serta bagaimana Anda mengetahuinya?
2. Kriteria
apa yang Anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang Anda harapkan menjadi
tempat kerja Anda?
3. Ceritakan
mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah Anda ikuti.
4. Bagaimana
Anda mendapatkan pekerjaan selama ini? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb) –
untuk yang sudah pernah bekerja.
4.
Aspek
Sikap Kerja
1. Seandainya
Anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi Anda, bagaimana
Anda menyikapinya?
2. Seandainya
ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang Anda pegang, bagaimana Anda
menyikapinya?
3. Ceritakan
mengenai pengalaman kerja Anda . (untuk yang sudah bekerja)
4. Apa
tanggung jawab Anda pada posisi tersebut? (untuk yang sudah bekerja)
5.
Kepercayaan Diri
1. Menurut
Anda, apa definisi/arti kesuksesan? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi Anda?
2. Menurut
Anda, apa definisi/arti kegagalan? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi Anda?
3. Jelaskan
ukuran/standar kesuksesan bagi Anda .
4. Pekerjaan
apa yang telah Anda selesaikan dengan sukses?
5. Apa
peran Anda dalam kesuksesan tersebut?
6. Bagaimana
Anda memandang diri sendiri saat ini? Apakah sudah sukses?
6.
Kemampuan
Memecahkan Masalah dan Membuat Keputusan
1. Masalah
tersulit apa yang pernah Anda alami? Apa yang Anda lakukan? Bagaimana
penyelesaiannya?
2. Hambatan
atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar? Bagaimana cara
mengatasinya?
3. Ceritakan
mengenai persoalan yang pernah Anda pecahkan.
4. Ceritakan
situasi dimana Anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan.
5. Ceritakan
dimana Anda harus membuat suatu keputusan.
6. Ceritakan
bagaimana Anda pernah memecahkan masalah yang sulit.
7. Ceritakan
mengenai permasalahan yang paling sering Anda hadapi dalam pekerjaan.
8. Apakah
Anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan? Apa peran Anda
dalam menyelesaikan masalah tersebut?
9. Apakah
Anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu? Apa
yang Anda lakukan?
10. Bagaimana
Anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba?
11. Bagaimana
Anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah?
12. Bagaimana
Anda membuat suatu keputusan penting?
13. Bagaimana
Anda memecahkan masalah?
14. Dalam
situasi atau kondisi seperti apa, Anda memiliki kemungkinan paling besar untuk
berbuat kesalahan?
15. Keputusan
apa yang terasa sulit bagi Anda? Berikan Contohnya !
16. Menurut
Anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang?
17. Apa
yang Anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting?
18. Apa
yang Anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang
Anda hadapi?
19. Keputusan
tersulit apa yang telah Anda buat selama tiga tahun terakhir?
20. Kapan
Anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang sulit?
7.
Kemampuan
Pencapaian Keberhasilan
1. Apakah
Anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit?
2. Apakah
Anda mempunyai prestasi yang dibanggakan? Ceritakan !
3. Apakah
Anda memiliki inisiatif? Bagaimana Anda menunjukkan hal tersebut? Ceritakan
satu contoh inisiatif yang telah Anda ambil.
4. Apakah
Anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit? Atau yang sebelumnya Anda pikir
tidak dapat Anda selesaikan?
5. Bagaimana
Anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja?
6. Sebutkan
prestasi yang pernah Anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah !
7. Sebutkan
lima pencapaian terbesar dalam hidup Anda !
8. Apa
kegagalan terbesar yang pernah Anda alami? Kekecewaan apa yang Anda alami?
9. Bagaimana
Anda mengatasi perasaan tersebut? Dan mengatasi kegagalan tersebut?
10. Hal
atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong Anda dalam bekerja?
11. Menurut
Anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan?
12. Sebutkan
bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang.
13. Apakah
Anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko?
14. Berdasarkan
pengalaman Anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa Anda mengambil risiko
untuk menyelesaikan suatu tugas?
15. Mengapa
Anda mengambil risiko tersebut?
16. Risiko
apa yang Anda hadapi saat mengajukan suatu usulan?
17. Prestasi
apa yang pernah Anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat Anda lupakan?
18. Prestasi
apa yang pernah Anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari
pimpinan atau perusahaan? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis
atau materi).
8.
Aspirasi
Diri
1. Mata
kuliah (mata pelajaran) apa yang paling Anda senangi? Mata kuliah (mata
pelajaran) apa yang paling Anda tidak senangi? Kenapa?
2. Apa
cita-cita Anda ketika lulus sekolah? Ketika lulus kuliah?
3. Apakah
Anda berniat melanjutkan sekolah? Berniat melanjutkan kuliah?
4. Menurut
Anda, apakah nilai Anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik Anda?
5. Kenapa
kami harus memilih Anda?
6. Bisakah
Anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan Anda?
7. Bagaimana
pendapat Anda mengenai perusahaan ini?
9.
Kelemahan
Diri
1. Apakah
Anda telah mencapai semua target yang telah Anda tetapkan? Bila tidak, mengapa?
2. Bagaimana
Anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut?
3. Kelemahan
apa yang muncul saat Anda dihadapkan pada tugas yang sulit?
10.
Aspek Sosialisasi
1. Ceritakan
kegiatan Anda di waktu senggang.
2. Kegiatan
apa yang Anda ikuti di lingkungan Anda?
3. Seandainya
Anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa yang
akan Anda lakukan dalam organisasi tersebut?
4. Selain
belajar, kegiatan apa saja yang Anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah?
Posisi apa yang Anda pegang?
11.
Aspek
Kemandirian
1. Ceritakan
keputusan-keputusan penting dalam hidup Anda, yang Anda anggap sebagai
keputusan Anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang Anda anggap bukan
keputusan Anda sendiri.
2. Mengapa
Anda memilih jurusan?
3. Dalam
pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri Anda?
4. Dalam
hal-hal apa saja orang-orang tersebut Anda sertakan?
12.
Aspek Kepemimpinan
1. Sebutkan
kepribadian yang Anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin.
2. Menurut
Anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin?
3. Apa
yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin?
4. Bagaimana
cara Anda mendelegasikan suatu tanggung jawab?
5. Apakah
Anda membutuhkan pengawas dalam bekerja?
6. Bagaimana
cara Anda membuat suatu rencana kerja?
7. Bagaimana
cara Anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan Anda?
8. Seandainya
ada bawahan Anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana Anda
menghadapinya?
9. Atasan
seperti apa yang Anda harapkan?
10. Seandainya
Anda kelebihan beban kerja, apa yang akan Anda lakukan?
11. Bagaimana
cara Anda untuk memotivasi seseorang?
12. Atasan
seperti apa yang menurut Anda sulit untuk diajak kerja sama?
13. Bawahan
seperti apa yang menurut Anda sulit untuk diajak kerja sama?
14. Atasan
seperti apa yang menurut Anda tidak adil?
15. Seandainya
Anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan Anda banyak yang menentangnya,
bagaimana Anda mengatasinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar