Sengaja kubiarkan tirai jendela sedikit terbuka
Angin dingin menerpa wajahku
Membawa wewangi daun aromamu
Menusuk hidung dan memenuhi rongga dadaku
Sudah sekian lama aku terjaga disaat yang lain masih terlelap
Disepertiga malam seperti sekarang
mataku enggan terpejam, ah mungkin
kebiasaan
Seperti malam-malam yang lalu
Udara yang dingin selalu mebuatku gelisah
Entah karena apa, yang jelas aku gundah
Dan sekali lagi, aku teringat pada sebuah nama
Nama yang telah lama mendekam direlung jiwa
Nama yang telah hadir
bahkan ketika aku masih mengeja dan menghafal huruf-hurufnya
Nama yang telah diperkenalkan
pada hatiku, pikiranku, perasaanku, beberapa waktu yang lalu
Nama yang belum aku mengerti
Kenapa ia terbenam dalam benakku
Juga menyita ruang dan waktuku
Dan seandainya pekat malam mampu berkisah tentang kepedihan hari
Maka akan aku pilih hari dimana duka tak pernah selimuti hati
Walau, sumpah atas nama Penguasa langit dan bumi
Namamu masih abadi
disini, di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar